Kisah Rani Selesai
>> 3.28.2009
Satu bulan sudah Rani berada dirumah tante Nita. Sejenak Rani bisa melupakan apa yang telah dialaminya, dia bisa tertawa lepas, terbebas dari perasaan cemas dan takut, ia bisa bermain kembali layaknya seperti anak-anak seumurnya. Keluarga tante Nita sayang kepada Rani. Rani bahagia berada disana.
Siang itu bentangan langit sudah semakin membiru ketika Rani keluar dari rumah tante Nita. Tak sedikitpun terlihat awan gemawan yang biasanya menghiasi bibir langit. Rani berlari kecil menghindari terik matahari menuju rumah ibunya. Sejak ibunya melahirkan adik perempuannya ia belum pernah kembali mengunjungi rumah sang bunda. Rani rindu sekali kepada mereka. Sampainya disana Rani disambut oleh sang bunda, terlihat jelas wajah kusam dan kusut dari raut wajah sang bunda. Dipelukan sang bunda adik kecil sedang tertidur lelap, "cantik ya bu adikku" seloroh Rani kepada ibunya. "Mana Budi bu ?" tanya Rani, "sedang tidur siang dikamarnya" jawab sang bunda. Rani bergesas mendatangi kamar dimana Budi tertidur "Budi bangun..bangun, ini kakak datang" terbangun Budi mendengar suara Rani dan langsung memeluk erat tubuh sang kakak.
Tak terlihat disetiap ruangan sosok ayah tiri yang kejam itu, Rani kembali bertanya kepada sang bunda, "Sudah 1 minggu ayahmu tidak pulang" jawab ibu kembali, Rani terdiam. "ibu mau bercerai Ran" kembali ibu berkata, Rani masih terdiam, ternyata bajingan itu telah menikah lagi dengan perempuan lain. "Kasian ibu" hati Rani berbisik lirih.
Dengan proses cerai yang sangat alot berakhirlah sudah rumah tangga sang bunda. Rani bisa berkumpul kembali dengan kedua adiknya beserta adik perempuannya yang masih bayi. Ibu Rani berjuang mencari nafkah untuk menghidupi keempat anaknya. Sang bunda yang masih muda dan cantik tidak malu untuk berkeliling menjual kue demi anak-anaknya. Seperti mimpi buruk saja apa yang telah dialami Rani dan Budi, mereka masih memegang teguh janji untuk tidak menceritakan pengalaman pahit itu kepada sang bunda.
Seiring berjalan nya waktu Rani tumbuh menjadi gadis remaja yang cantik dan tomboy. Bak setangkai bunga yang baru mekar Rani banyak didekati kumbang-kumbang. Namun Rani terihat dingin terhadap laki-laki, Rani tidak tertarik kepada laki-laki. Rani hanya tertarik kepada perempuan ya, Rani seorang Lesbian. Ia menyadari akan keanehan pada dirinya, tetapi ia tidak bisa berlari dari keanehan itu. Rani tomboy dan pemberani seolah-olah dia seorang laki-laki.
Rani semakin dewasa, semakin jauh ia terlibat dengan dunia yang paling dibenci oleh Tuhan. Rani telah melawan kodratnya sebagai perempuan. "Aku harus pergi dari kota ini" bisik hati Rani, "aku harus merubah nasibku sendiri" Rani menyadarkan dirinya yang telah berumur dosa. Bermodalkan tekad yang bulat keesokan harinya Rani pamit kepada sang bunda untuk hijrah ke daerah yang sama sekali blum pernah diinjaknya. Dengan mudah Rani dapat menemukan alamat Pondok Pesantren yang ditulis oleh temannya disecarik kertas. Teman Rani sudah lebih dulu berada di Pondok Pesantren itu.
Perlahan Rani menemukan jati dirinya kembali, Rani menyadari semua perbuatan salah kaprah yang telah ia buat. "Tidak ada kata terlambat untuk bertobat," itulah kalimat awal nan indah yang menyejukkan hati Rani, dari seorang ustad ketika menyambut kedatangan Rani di Pondok Pesantren tersebut. Dengan ke inginan yang kuat untuk sembuh Rani berjuang melawan keanehan yang ada pada dirinya. Tidak lama berselang Rani berada di Pondok Pesantren itu ia dilamar oleh salah satu founder ponpes tersebut. Laki laki itu seorang Eksekutif Muda yang ditaat beribadah. Sekarang Rani telah berbahagia menjadi seorang istri dan mempunyai 4 orang anak yang soleh dan soleha. Sementara Budi adik Rani, telah sukses menjadi seorang Pengacara terkenal.
Sang bunda dimasa tuanya mendapatkan hadiah terindah dari Tuhan yaitu bahagia dan bangga melihat anak-anaknya sukses. Bunda adalah sosok terhebat sepanjang sejarah hidup Rani dan adik-adiknya. dengan hatinya, ia membesarkan anak-anak yang nakal, dan kerap membangkang. Pikirnya tidak akan pernah ada anak yang berhasil terdidik dengan baik tanpa bantuan lawan jenis, namun sang bunda membuktikan itu tidak benar.
*Maaf kalu ada kekurangan...saya bukan seorang penulis, saya hanya ingin berbagi kisah nyata yang dialami seorang perempuan yang sekarang telah bahagia. Manusia tak ada yang sempurna, Kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Terima kasih buat teman-teman yang sudi membaca dan memberi komentar pada artikel Rani 1 dan 2, saya sangat menghargai..!!!
kisah bahagia, tapi pas proses menjalani perubahan mungkin aadalah saat-saat berat buat Rani, dahsat
memang yah dimana2 namanya kalo proses itu selalu berat, dengan bimbingan Tuhan YME kebahagiaan pasti dapet diraih....
saya dateng kesini tau -tau kisah rani dah ending....
wah bagus banget ceritanya neng sampe dibuat 3 episode lagi, serasa kyk nonton sinetron nih...hehe :D
oya kalo moliat facebook aq ada di sidebar blog.
ato bisa lgsg aja disini: http://www.facebook.com/people/Adnan-Perambahan/1371122656
horeeeeeeeeeeee kisah rani akhirnya selesai juga....... semoga rani makin cantik dan baik....
oh bahagianya, akhirnya bisa selesai juga :)
yesssss...
akhirnya happy ending..soalnya saya nyangka kemaren itu bakalan sad ending hehehe..bagus cerita yang ga mudah di tebak hehehe..
wah ceritanya sangat singkat tapi padat.
coba kalau diceritakan lebih panjang bisa jadi novel :D
MANTAP Li
BTW siapa sih yang menjadi inspirasi penulisan cerita itu?
Ternyata Linda punya bakat nulis yang besar.
Jangan berhenti ya
*mata berkaca² terharu*
merinding li....
U R great......
hiks....aku terharu banget sama gambar yang di atas...maka sayangilah istrimu wahai temen2 jiyyyahahahhh ngikutan mellow nih
akhirnya selesai juga cerpen rani nya..syukur ya li si rani akhirnya bahagia, dan bisa buat ibunya serta keluarganya bahagia...sukses
Berat sekali perjuangan Rani...
selamat, Happy Ending...
akhir yang melegakan.....
seeefff mba, wah keren nih tulisannya ... saya sempet terbawa suasana, hohoho ... pas si budi di galakin ayah tirinya ...
segala sesuatu ada prosesnya ya mba ... hmmm ... bener banget
Gaya bercerita mirip dengan S.H Mintardjo dengan Roman Sejarah Nogososro dan Sabuk Inten yang pernah saya baca di sekitar tahun 1966. Alur cerita yang dibingkai dengan ketajaman rasa sungguh menggugah siapa saja untuk tidak beranjak menyantap akhir cerita ini. Selamat buat Rani Ya? Atau kah Rani itu pengejowantahan Lie sendiri? Mudah-mudahan ya.
happy ending....selamat Rani
cerita yang unik dibalut gaya bahasa yg menarik
nice story.. akhirnya beres juga... tinggal di submit ke produser buat dibikin sinetron mbak :)
hmm..nice story,,,tapi ga ada link downloadnya ya hehehe...bagus nih :).
kisah yang menarik.....bljr dari sesuatu
ini kisah rani atau penggalaman li sendiri nih.....hehehehehe......top...artikelnya
...klik disini...
kok bagus yah..??
ya allah dari tadi aku baca Artikel yang sangat sangat mengena bgd,,aku yakin ,memang ada jalan yang tebaik buat kehidupan ini,,aku yakin,,ini jalan yang terbaik,,kehidupan akan jadi hidup klau bisa menyadari keslahan dan segera meng hadapinya,karana sebuah masalah harus di hadapi ,bukan tuk dihindari
Akhir yang membahagiakan *menarik nafas lega*
Seneng mengetahui Rani mampu menemukan kebahagiaannya.
Semoga kebahagiaan tak lagi pergi dari hidupnya.
nice story....aduh untung akhirnya melegakan klo gak kebawa sedih terus
wah wah.. crtanya bagus mba... akhrna selesai jg ya crta rani..
besok crta si budi ya mba.. :D
Sebuah "The Story of The Fact" yang ditulis oleh bloggerwati yang bukan seorang cerpenis namun menghasilkan serial cerpen yg sangat cerpenis. Bak karya seorang penulis yg sudah kesohor, profesional, dan bergelar sastrawati.
Karena apabila ditinjau dari sudut intrinsik dan ekstrinsik cerpen ini, kita beranggapan sang penulis pastilah bukan amatiran banget. Setidak2nya sudh cukup sering menulis cerpen.
Kosa kata atau pilihan kata atau 'diksi' yang digunakan pun cukup kaya dan tidak monoton. Rangkaian paragraf demi paragraf pun runtut dan sistematis yang di rangkai sedemikian rupa seakan kita digirng tuk mao tidak mao begitu selesai satu paragraf, terdorong tuk melanjutkan ke paragraf beriktunya, dan seterusnya hingga tewas... (maksud saya hingga akhir cerita sob hehe...) Salut !!!
finally
aku tahu endingnya....
hiks.
happy ending story :) untung Rani cepat² tobat, kalau ga, pasti endingnya beda deh!
wah..koq gue bisa nggak tahu ya ending ceritanya akan berakhir begini. embak emang hebat deh...salut..salut!!!
proses pematangan diri emang hrus dijlni dgn sbr krn tidk smua mampu jlni. nice story!
akhir yang bahagia.
sungguh hatiku terharu.
horeee happy ending ^^,
dibalik sesuatu ada sesuatu,dibalik kesulitan rani ada kebahagiaan menanti.. selamat yaa moga bahagia ever after :)
btw yg digambar tuh Rani bener atau bukan 'Li'?? jwb ya, penasaran hehe..
keren bu!!
happy ending kesukaan gw..semoga dia hidup berbahagia smp skrg ya..
kenapa ga dibikin bukunya aja ya...
salam
Kisah yang panjang banyak tersirat makna yang dalam
hepi ending... terharu nich hiks...
akhirnya happy ending ya...
seneng baca lanjutan cerita rani ini
Gaya tulisannya bagus..dibacanya enak.. pembaca terbius... jgn berhenti nulisnya ya..maju terus.:)
selamat buat Rani..perjalanan yg mengharukan ..
waaaah, sepertinya ceritanya bagus...
perlu baca dari episode awal...
ijin baca bu...
:)
"woman was created from the rib of man....."
q pernah baca ni quote di novel 5cm... keren bgt...
cerita yang sangat menarik....
wah,ceritanya mantap. di bukukan atuh.
main ya ke gudang hikmahku http://newmasgun.blogspot.com
Salam kenal saja, blogs nya bagus
cerita yang sangat muanisss
sebuah kisah.. akan sangat membekas di hati pembacanya, bukan di hati orang yang mendengarnya. Dengan tulisan, kita bisa mengetuk hati orang, tapi dengan ucapan, belum tentu orang mendengarkan...
tetaplah menulis...
salam kenal
:)
Sebaik-baik manusia adalah orang yang bisa memberi manfaat pada orang lain...tulisan mbak Li memberi manfaat dalam segala bentuk..inspirasi, motiv dan cara pandang...tetep berkarya mbak Li..banyak sobat blogger menanti tulisan mbak..salam..
akhirnya.... si rani berbahagia juga happy ending story. ditunggu kisah yang mengharukan lainnya .
akhir yang indah
Seorang penulis yang baik selalu berhasil membuat pembaca ingin cepat-cepat menyelesaikan sebuah bacaan, karena ingin tahu akhir ceritanya....
Dan pembaca lupa, bahwa untuk itu, mereka harus menunggu...hahaha
Selamat buat mbak Li
Kupikir Rani...berhasil membuat aku penasaran...
Linda teope begete...tulisannya udah layak dipublikasikan di magazine sis...
oh yesss...akhire selese juga...panjang yah bu ceritanyah,...
cerita yang panjang itu selesai juga akhirnya.......
A/lillah.....
Pintu taubat selalu terbuka......
ceritanya bagus... :)
akhirnya kisah ini kelar juga... fiuhh..
situ yang kemana ajaaa?!?!?! o iy... si oon juga ngilang di telen bumi... kmn tu anak?
Saya juga ikut seneng dengan kebahagian rani akhirnya.
walah.....ini teh beneran?
akhirnya,muncullah akhir dari derita rani
senyum kini kembali merekah di bibir imut rani
heheheehe
saya telah mengikuti dari awal, hingga akhirnya ada sesuatu dipetik dari akhir sebuah cerita ini, memang berupa kebahagiaan, namun perjalannya sangat berliku dan menanjak..
Belum sempat baca yang pertama dan yang kedua, izin baca dulu ya!
wah... ketinggalan ni...
baca dari yang awal dulu ah biar sinkron..
heheh.. :)
alhamdulillah, skrg Rani, budi, bunda, dan adik perempuan Rani bahagia
wuiih selesaia juga yahh..