10 Langkah Menuju Jiwa Sehat

Bookmark and Share

>> 12.13.2010

Kebahagiaan Autentik (Authentik Happines) hanya dirasakan oleh orang yang memiliki jiwa sehat. Tak ubahnya seperti tubuh sehat, jiwa sehat pun harus diraih melalui latihan, kesungguhan, dan disiplin diri.

10 langkah untuk menjadikan jiwa kita sehat dan 10 langkah yang menyebabkan jiwa kita menjadi sakit. Namun problemnya, sangat sulit untuk menyadari akan ‘rasa sakit’ dalam jiwa itu. Tidak seorangpun yang mau dikatakan bahwa jiwanya tidak sehat. Bahkan, pasien yang sudah nyata-nyata divonis mengalami gangguan jiwa berat pun (seperti skrizopania, psikopat, dll) tidak mau mengakui bahwa jiwanya sedang sakit.

10 langkah yang melahirkan kesehatan jiwa terdiri dari:

  1. Membiasakan diri memilih yang benar walaupun sulit.
  2. Menikmati dengan puas dan mensyukuri apa yang dimiliki.
  3. Membiasakan diri untuk berbagi dan peduli, mengubah paradigma dari penerima menjadi pemberi.
  4. Membiasakan diri untuk berfikir dan berzikir.
  5. Membiasakan bekerjasama dan bersinergi.
  6. Belajar melihat hikmah di balik musibah.
  7. Membiasakan diri untuk memberi reaksi positif walaupun terhadap aksi negatif.
  8. Menyebar kasih sayang.
  9. Membersihkan hati dari sampah pergaulan.
  10. Tidak marah kecuali mendidik.
Sementara langkah yang membuat jiwa sakit, terdiri dari:
  1. Membiasakan diri memilih yang enak walaupun salah.
  2. Menempatkan keinginan dan tuntutan di luar batas jangkauan.
  3. Tidak mau berbagi dan tidak peduli.
  4. Tidak suka berolah pikir dan melupakan zikir.
  5. Kebiasaan one man show.
  6. Memandulkan kreativitas spiritual.
  7. Kebiasaan membalas aksi negatif dengan reaksi negatif yang berlebihan.
  8. Kasih sayang hanya tertuju pda diri sendiri.
  9. Mengumpulkan sampah pergaulan dalam hati.
  10. Mengumbar nafsu amarah.
Langkah-langkah di atas, menurut M. Thohir dapat dipakai oleh semua lapisan masyarakat. Menariknya, langkah-langkah yang disebutkan di atas sangat mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Lebih jauh lagi, langkah-langkah itu dapat ditingkatkan menjadi modul-modul untuk sebuah “pelatihan kesehatan jiwa”.


Pengarang: Dr. Muhammad Thohir, SpKJ



13 komentar:

Posting Komentar