Arti penting Amazon bagi dunia

Bookmark and Share

>> 7.10.2008

Semakin besar perhatian internasional dicurahkan ke kawasan Amazon, sementara kekhawatiran menguat atas pemanasan suhu bumi dan masa depan planet.

Tidak mengherankan jika kawasan Amazon sering dijuluki 'paru dunia', selagi wilayah itu memainkan peran sangat penting dalam daur karbon.

Daur karbon atau carbon cycle itu ikut menyusun iklim dunia.

Sekitar 200 miliar ton karbon terjaring di vegetasi tropis di seluruh dunia. Dan, dari keseluruhan jumlah itu, sekitar 70 miliar ton ditaksir tersimpan di pohon-pohon Amazon.

Laju deforestasi atau penggundulan hutan yang cepat menyebabkan semakin banyak karbon berubah menjadi karbon dioksida baik ketika pepohonan dibakar, atau yang lebih lambat terurainya kayu yang tidak terbakar.

Dan, begitu hutan-hutan menghilang, mereka tidak bisa lagi menyerap karbon dari mobil, pembangkit tenaga listrik dan pabrik.

Pada saat ini, Amazon diperkirakan menyerap sekitar 10 persen dari keseluruhan emisi karbondioksida bahan bakar fosil dunia.

Bertumpuknya karbon dioksida di atmosfir bumi merupakan salah satu penyebab utama pemanasan bumi.

Sekitar 20 persen emisi gas rumah kaca tahunan diprkirakan berasal dari pembukan lahan hutan tropis di seluruh dunia.

Menurut Laporan Stern mengenai ekonomi perubahan iklim, lenyapnya hutan alamiah di seluruh dunia menjadi sumber emisi dunia yang lebih besar daripada sektor transportasi.

Laporan tersebut juga memperingatkan bahwa pengrusakan hutan hujan (rainforest), dalam masa empat tahun ke depan, akan menghasilkan karbon lebih baik ke atmosfir daripada setiap seluruh penerbangan sejak awal penerbangan muncul hingga tahun 2025.

Brasil, misalnya, berada di peringkat lima jajaran negara penghasil emisi gas rumah kaca, bukan dari emisi dari bahan bakar fosil tapi penggundulan hutan.


Titik tumpu

Alasan kedua adalah potensi yang dimiliki Amazon untuk bertindak sebagai 'Tipping Point' (titik tumpu) bagi iklim global abad ini.

Hasil penelitian yang dirilis Februari 2008 oleh tim ilmuwan internasional dari Oxford University, Potsdam Institute dan sejumlah lembaga lain menyimpulkan, hutan hujan Amazon adalah kawasan paling rentan kedua di dunia setelah Arktika.

Digambarkan mengeringnya Amazon dan/atau bertambahnya penggundulan hutan mungkin menyebabkan 'dieback' hutan hujan dan suatu lingkaran setan.

Menurut hasil kajian, berkurangnya luasan hutan hujan Amazon mungkin menyebabkan kenaikan emisi C02 yang kemudian menaikkan suhu bumi, yang berikutnya menyebabkan semakin luas kawasan Amazon yang mengering.

Para ilmuwan dan penyusun model perubahan iklim tidak sependapat mengenai berapa lama lagi tipping point mungkin terjadi atau bagaimana titik itu akan tercapai.

Model Hadley Centre yang dikembangkan lembaga prakiraan cuaca Inggris, The Met Office, meramalkan 'sangat mungkin' bahwa Amazon akan mengalami dampak parah perubahan iklim dalam masa beberapa dasawarsa ke depan.

Perhitungan lain yang mencakup model-model baru secara tersirat menunjukkan kemungkinan sebesar 10-40 persen mungkin tercapai.

Namun, seberapa pun rendahnya kemungkinan itu, perubahan terhadap Amazon mungkin memiliki 'dampak besar' pada iklim dunia.

Seperti dikatakan seorang ilmuwan terkemuka baru-baru ini, "Anda tidak akan naik sebuah pesawat jika anda tahu ada peluang sebesar 10 persen bahwa pesawat itu akan jatuh.'


Keragaman Hayati

Penggundulan hutan

Penyebab lain kawasan Amazon begitu penting adalah keragaman hayatinya yang kaya.
Amazon merupakan hamparan hutan hujan tropis terbesar dunia yang memuat tandon biologi terbesar Bumi.

Sekitar 40 persen spesies darat Bumi ditemukan di sana.

Kawasan itu menjadi penyebab utama Brazil merupakan negara dengan keragaman hayati paling kaya.

Di sana, ada lebih dari 50.000 spesies tanaman yang sudah dikenali. Di samping itu, ada sekitar 1.700 spesies burung dan antara 500 dan 700 jenis amfibi, mamalia dan reptilia.

Keragaman itu begitu tinggi, sehingga satu semak saja di Amazon mungkin memiliki spesies semut lebih banyak daripada keseluruhan gugusan Kepulauan Inggris.

Satu hektar hutan di sana mungkin memiliki lebih dari 480 spesies pohon.

Keseluruhan keragaman hayati ini kini tengah terancam oleh gabungan destruktif tekanan dari perubahan iklim dan penggundulan hutan.

Sekali pun, ada banyak yang belum diketahui mengenai masa depan Amazon dan dampaknya bagi iklim dunia, para ilmuwan sepakat bahwa mengingat keragaman hayatinya dan arti penting kawasan itu dalam terbentuk iklim, kebijakan yang tepat untuk melestarikan cukup luasan hutan Amazon, sangat mendesak.



0 komentar:

Posting Komentar